Seperti umumnya pengobatan
alternatif herbal, khasiat daun sirsak sebagai pilihan pengobatan kanker juga
kerap diperdebatkan. Hal ini perlu di maklumi karena umumnya belum banyak hasil
penelitian ilmiah yang mendalami bahan-bahan herbal, termasuk daun sirsak ini.
Namun biasanya karena pertimbangan biaya, karena faktanya di Negara kita yang
kaya hayati ini pengobatan berbahan herbal dapat jauh lebih murah dari pada
pengobatan medis, pasien banyak yang mencoba menjalani pengobatan dengan
menggunakan bahan herbal. Tanpa didukung penelitian ilmiah yang paripurna,
tentunya penggunaan bahan herbal masih semata-mata berdasarkan pengalaman
empirik mereka yang pernah mencobanya. Trubus, majalah hayati terkemuka di
negeri ini, pada edisi Maret dan April mengangkat dan mengupas daun sirsak
sebagai topik utama. Pembuktian empirik dan penelaahan ilmiah bahan herbal ini
didukung oleh pendapat beberapa praktisi medis serta pengalaman dari beberapa
orang yang telah merasakan khasiat daun sirsak ini.
Berikut ringkasannya.
-
Daun sirsak vs. kanker otak Seorang ibu berusia 53
tahun divonis menderita kanker otak dan telah menjalani pengobatan medis, baik
obat, operasi maupun kemoterapi. Ketika kondisi si ibu tak kunjung membaik,
kerabatnya memberikan ekstrak daun sirsak yang disertai herbal lain seperti
sambiloto. Yang terakhir ini dipercaya dapat membantu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Dosisnya saru kapsul tiga kali sehari. Dilaporkan perkembangan
yang signifikan mulai tampak setelah 12 hari mengkonsumsi ramuan herbal tersebut.
Si ibu sudah mulai dapat diajak berbicara, bahkan di wawancara, dan dapat
menggerakkan tangannya, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan saat masih
menjalani pengobatan medis.
-
Daun sirsak vs. kanker usus Seorang ayah 2 anak
menderita kanker usus. Tumor sebesar telur ayam tumbuh di usus besar,
menghalangi keluarnya kotoran. Hasil pemeriksaan pascaoperasi menunjukkan
kanker usus stadium 3b dan telah menjalar ke paru-paru dan liver. Nilai CEA
tinggi, yang menandakan sel kanker kambuh atau menyebar ke organ lain.
Perubahan pola hidup yang dilakukan, ramuan herbal tiongkok yang dikonsumsi,
dan bahkan 4 kali kemoterapi juga dijalankan, namun semuanya tidak mengubah
kondisi pasien. Nilai CEA melambung terus sampai 98ng/ml (normal 5ng/ml) dan
trombositpun ikut melorot ke angka 67.000 (normal 150.000). Dua pekan setelah
mengkonsumsi ramuan herbal yang disarankan seorang herbalis, yang mengandung
daun sirsak, sambiloto, temu mangga dan kulit manggis, kadar CEA pasien turun
drastis jadi 60.66ng/ml dan trombosit naik sampai 74.000. Dan satu bulan
kemudian pada tes terakhir, angka CEA tercatat jadi 41.42ng/ml dan trombosit
normal. Sampai saat ini pasien tetap mengkonsumsi ramuan tersebut.
-
Daun sirsak vs. kanker pita suara Seorang kakek dari 2
cucu mengalami kanker pita suara stadium 4 tipe supraglotik yang agresif
menyebar. Kondisi ini berakhir di meja operasi dengan diangkatnya sang tumor
berikut pita suara si kakek. Namun 3 bulan setelah operasi, kembali muncul
benjolan sebesar pilus di saluran pernapasan dekat paru-paru. Ternyata benjolan
tersebut adalah sel kanker stadium lanjut, yang ditengarai tertinggal sisa
operasi sebelumnya, yang mengakibatkan sulit bernapas. Radiologi adalah
pengobatan yang disarankan oleh dokter. Alih-alih menjalani radiologi, awal
Juli 2010 pasien berobat pada seorang dokter sekaligus herbalis di Jakarta
Barat. Si kakek dianjurkan untuk mengkonsumsi rebusan daun sirsak, 10 lembar
daun sirsak dan 2 gelas air, direbus sampai menjadi 1 gelas dan diminum sekali
sehari. Setelah 30 hari mengkonsumsi ramuan tersebut, pasien mulai dapat
bernapas dengan lega. Selain ramuan daun sirsak, si kakek juga mengkonsumsi
beragam ramuan tradisional seperti sambiloto, keladitikus dan temuputih, semua
juga atas saran sang herbalis. Selama pengobatan pasien juga berpantang daging
dan ikan air tawar, karena menurutnya daging adalah sumber protein dan energi
bagi sel kanker untuk berkembang biak. Setelah 1-2 bulan menjalani pengobatan
herbal, kanker mengecil nyaris lenyap dan cairan getah bening yang dulunya
menumpuk di bawah dagu sudah berkurang mendekati normal.
- Daun sirsak vs. kanker payudara Seorang wanita 45 tahun
dinyatakan menderita kanker payudara stadium 4, yang sudah menyebar ke organ-
organ lain, dan kemoterapi disarankan oleh dokter yang menanganinya. Sang pasien
menolak dan memilih jalur herbal yang dianggapnya bisa diandalkan untuk
mengendalikan kanker. Namun ramuan herbal China yang dikonsumsinya tidak
memperbaiki keadaan. Sampai suatu saat seorang sahabatnya mendapatkan informasi
tentang daun sirsak. Kebetulan dirumah wanita itu ada pohon sirsak, mulailah
dia mengkonsumsi air rebusannya. 33 lembar daun sirsak direbus dengan 9 gelas
air sampai menjadi 3 gelas, diminum pagi-siang-malam. Diet dan perubahan pola
hidup juga dilakukannya. Hasilnya sebulan kemudian benjolan di payudara
mengecil dan sel-sel kanker yang telah menyebar ke perut dan tangan menghilang.
- Hampir sama dengan yang dialamai seorang wanita 64
tahun dari tanjungpinang. Tahun 2004 didera kanker payudara dan telah diangkat
melalui operasi serta menjalani 3 kali kemo. Hasilnya memuaskan karena tidak
ada lagi tanda-tanda hadirnya sang kanker, sampai pemeriksaan September 2010
kanker payudaranya dinyatakan kambuh. Lebih buruk lagi dinyatakan stadium 4
padahal sebelumnya hanya di stadium 2. Atas saran kerabatnya, sambil menjalani
kemoterapi, si ibu mengkonsumsi 2 gelas rebusan daun sirsak dan segelas jus
sirsak setiap hari. Hasilnya, setelah 6 kali kemo dibarengi konsumsi rutin
rebusan daun sirsak, pada Februari 2011, benjolan di payudara, leher dan ketiak
sirna.
Dokter-dokter
berikut dan Para Herbalis yang menganjurkan pasiennya untuk mengjonsumsi daun
sirsak antara lain :
1. dr. Zainal Gani di Malang, Jawa Timur menyarankan
pasiennya yang menderita kanker prostat untuk mengkonsumsi hasil rebusan daun
sirsak. Karena tak mau repot sang pasien meminta kapsul ekstrak daun sirsak dan
mengkonsumsinya 3 kali sehari. Dua bulan kemudian gangguan yang dideritanya
lenyap.
2. dr. Setiawan Dalimartha di Jakarta, “meresepkan” daun
sirsak kepada pasiennya yang menderita kanker nasofaring, bagian hulu
tenggorokan yang berhubungan dengan hidung, stadium lanjut. 20 lembar daun
dalam 3 gelas air direbus hingga menjadi segelas, diminum sekali sehari.
Sebulan kemudian tampak terjadi perbaikan kondisi tubuh dan tumor lenyap tidak
teraba.
3. dr. Paulus Wahyudi Halim di Serpong-Banten, memberikan
kombinasi herbal daun sirsak-sambiloto- temulawak dalam kapsul, kepada
pasiennya, seorang ibu 45 tahun, pengidap kanker payudara. Kondisi pasien
memburuk bahkan setelah menjalani perawatan kemo di Singapura. Setelah
menjalani pengobatan herbal tersebut secara rutin, kondisinya membaik dan
setelah sang pasien memeriksakan diri ke pusat kanker di Singapura, dilaporkan
kanker lenyap tak berbekas.
4. dr. Hardhi Pranata menyarankan rebusan daun sirsak
kepada pasiennya yang mengidap kanker payudara stadium 2. Kondis pasien
dilaporkan terus membaik.
5. dr. Erna Cipta Fahmi di Ciputat Tangerang Banten
meresepkan sirsak untuk pasien kista dan penyakit- penyakit yang berhubungan
dengan ginjal.
6. Dosis aman daun anti kanker Herbalis Lina Mardiana
menemukan kasus seorang perempuan 62 tahun yang mengkonsumsi air rebusan daun
sirsak merasakan panas pada punggung dan leher hingga sulit untuk makan.
“Dosisnya terlalu tinggi sehingga menimbulkan rasa panas di tubuh dan
kerongkongan kering,” komentarnya. Pasien tersebut kemudian disarankan Lina
untuk merebus 10 lembar daun sirsak direbus dalam 4 gelas air hingga menjadi 3
gelas. Kemudian ditambah 5 lembar daun sirih merah sebagai antibakteri dan
garam sepucuk sendok teh. Hasil rebusan untuk diminum dalam sehari dan harus
habis.
7. Prof. Evrizal AM Zuhud, pendiri Pusat Biofarmaka IPB
menjelaskan bahwa dosis daun sirsak tidak bisa dipukul rata untuk semua orang
dan semua jenis penyakit. “Kandungan acetogenins, zat aktif dalam sirsak yang
diklaim mengendalikan kanker pasti berbeda untuk setiap lokasi tumbuh,”
katanya.
8. Prof. Sumali, guru besar Fakultas Farmasi, Universitas
Indonesia, menganjurkan “Daun sirsak untuk obat sebaiknya diambil dari tanaman
pekarangan yang tumbuh di dataran rendah, sekitar 50m dpl.” Itu karena tanaman
yang tumbuh di dataran rendah mendapatkan intensitas matahari yang lebih tinggi
sehingga zat aktif lebih banyak terbentuk. “Sebaiknya daun diambil dari pohon
sirsak yang sudah berbuah agar zat kimia yang terkandung di dalamnya lebih
lengkap,” lanjutnya.
Betulkah daun
sirsak obat anti kanker? Seperti telah dituliskan di awal artikel ini,
perdebatan atas sebuah produk herbal akan terus berlangsung sampai munculnya
hasil penelitian ilmiah yang lengkap, dan dalam hal ini belum ada untuk daun
sirsak. Namun dari hasil liputan majalah Trubus yang telah disarikan diatas,
kita dapat sedikit belajar dari pengalaman para pasien dan juga
mempertimbangkan pendapat dari para praktisi medis serta tenaga ahli. Semoga
dapat membantu untuk Anda yang sedang membutuhkannya.
Sumber: Majalah
Trubus 496-497