Letusan kemarin yang keempat dalam tiga hari terakhir. Berdasarkan data di Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo di Desa Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, letusan tersebut dengan amplitudo 40 milimeter dan terdeteksi pada seismograf.
Seorang petugas dari Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo, Ahmad Subhan, menjelaskan pada kepundan gunung juga ada material kerikil yang naik ke atas tetapi kembali lagi ke dalam kepundan. Kondisi itu belum membahayakan masyarakat.
Sebelumnya, Gunung Bromo meletus pada Senin (20/12) pukul 02.06 WIB selama 50 detik dan tekanan amplitudo 40 milimeter. Pada saat itu terjadi erupsi metarial debu berwarna kecokelatan dengan ketinggian sekitar 1.500 meter.
Sehari sebelumnya, Minggu (19/12), Gunung Bromo mengalami dua kali letusan pada jarak yang tidak terlalu jauh yakni pada pukul 10.17 WIB dan 11.27 WIB. Pada letusan pertama, tercatat selama 110 detik dengan tekanan amplitudo 40 milimeter dan pada letusan kedua tercatat selama 90 detik dengan tekanan amplitudo 90 detik.
Menurutnya, pada dua letusan tersebut terjadi erupsi dengan material debu berwarna kecokelatan dengan ketinggian sekitar 2.000 meter.
Dikatakan, Gunung Bromo sejak pertama kali meletus pada 23 November lalu hingga saat ini Gunung Bromo hampir selalu mengeluarkan debu berwarna kecokelatan ke udara. Namun masyarakat di lerang Gunung Bromo menjalani kehidupan seperti biasa di tempat tinggalnya masing-masing seperti di Desa Cemoro Lawang, Ngadisari, Ngadirejo, dan Wonotoro di Kecamatan Sukapura.
Sementara itu, Komandan Kodim Kabupaten/Kota Probolinggo Letnan Kolonel Infanteri Hery Setiyono mengatakan, Gunung Bromo saat ini berstatus siaga sejak 6 Desember lalu.
Sebelumnya, katanya, Bupati Probolinggo menetapkan status awas sejak 23 November hingga 6 Desember 2010 dan kini menurunkan statusnya menjadi siaga.
Menurutnya, meskipun Gunung Bromo telah beberapa kali mengalami letuan minor tetapi dinilai belum saatnya mengevakuasi penduduk sekitar ke lokasi pengungsian. Namun, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah membentuk Tim Penanganan Bencana Berani dan telah menyiapkan lokasi evakuasi jika nantinya Gunung Bromo mengalami letusan mayor. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar