Galeri Bromo Meletus

Mau berbagi pengalaman tentang Wisata Wisata Probolinggo ... [Tampilkan halaman ini saja]

Galeri Panorama Bromo

Mau berbagi pengalaman tentang Wisata Wisata Probolinggo ... [Tampilkan halaman ini saja]

Wisata Taman Hidup - Bermi - Probolinggo

Taman Hidup adalah Danau yang ada di Lembah Gunung Argopuro, yang menurut mitos adalah tempat mandinya Dewi Rengganis beserta dayang-dayangnya. Danau Taman Hidup adalah lokasi berkemah yang cukup luas. Di sekitar tempat ini kadang muncul Lutung Merah ( Presbytis Rubicunda ), Lutung Jawa, Merak Hijau ( Pavo Mulicus ), Kijang ( Muntiacus Muntjah ) hewan liar lain seperti babi hutan dan kancil. Gunung Argopuro berada di daerah Bermi Probolinggo dengan ketinggian 3.088 meter dari permukaan laut. Dari kota Probolinggo berjarak kurang lebih 60-65 km kearah Tenggara.
Pengunjung rata-rata adalah pendaki gunung, pecinta alam, pramuka dari berbagai kota. Pendaki juga dapat mengambil air bersih dari danau ini. Tepian danau ini sangat berbahaya berupa rawa berlumpur, sehingga untuk mengambil air pendaki harus melewati jembatan dermaga kayu. Pengunjung bisa mengelilingi Danau, mandi berenang, mancing. Namun perlu diperhatikan bila air sangat dingin berbahaya sekali untuk berenang.

Pada pagi hari kabut tebal menyelimuti danau sehingga berbahaya bila ingin mengambil air, karena dapat terjebak di rawa tepian danau. Untuk itu persiapkan air jauh sebelumnya ketika cuaca cerah.
Perjalanan menuju Taman Hidup adalah melelahkan tetapi amat sangat menyenangkan, karena mulai dari awal pemandangan sangat menakjubkan, selain padang rumput yang indah juga pada edelweiss yang mengagumkan.

Rute untuk mencapai Taman Hidup
1. Besuki (Situbondo) : Surabaya – Besuki – Baderan – Cikasur – Rawa Embik - Cisentor - Taman Hidup
Dari pertigaan Baderan harus berjalan kurang lebih 5 jam untuk mencapai Cikasur. Di sini pada jaman Kolonial, oleh Belanda akan dibangun sebuah lapangan terbang, karena terlihat sisa-sisa pondasi landasan, dan sisa-sisa bangunan yang sering dipakai untuk mendirikan tenda.


Di Cikasur ini juga terdapat sebuah bangunan dari kayu yang dapat digunakan untuk berlindung dari angin dan hujan. Dari Cikasur harus kembali menapaki padang rumput, padang edelweiss, perbukitan, menyebrangi sungi dan hutan yang sangat menawan. B bukit –bukit terjal, hamparan padang savana yang cukup luas (persimpangan antara ke Puncak Rengganis dan ke Puncak Argopuro). Di Puncak Argopuro terdapat tugu triangulasi. Puncak Rengganis, terdapat batuan kapur yang berundak – undak. Terdapat pelataran luas dengan puing-puing bangunan runtuh yang berserakan. Meski sudah berabad-abad tak terawat, disana sini masih tersisa bentuk-bentuk bangunan utama, pondasi terpendam yang merupakan batas-batas ruang, pintu-pintu masuk dan pintu penghubung, pura pemujaan, tempat semedi, dan gapura utama. Sayang, sampai hari ini belum diketemukan sebuah prasasti atau bukti-bukti yang menunjukan bilangan tahun, sehingga reruntuhan puing bekas “Istana Rengganis” yang merupakan singgasana megah Ratu jelita “Dewi Rengganis” tetap menjadi misteri yang belum terungkap. Untuk mencapai Cisentor, harus mengitari bukit Batu Lempeng, menuruni Pondok Celot, melewati Taman Sarang Laba-laba yang dikenal dengan nama Si Mesem yang artinya tersenyum. Dilokasi ini pengunjung hampir pasti tersenyum dan tersenyum, mengagumi keajaiban alam.
Besuki - Baderan ditempuh dengan kendaraan bermotor.
Baderan – Taman Hidup ditempuh dengan jalan kaki dengan perkiraan 10- 11 Jam. Perjalanan memang amat sangat melelahkan, tetapi pamandangan yang dilewati amat-amat menakjubkan.
2. Bermi (Probolinggo) : Probolinggo – Pajarakan – Kampoeng Kita – Bermi – Tamn Hidup.
Dari Bermi harus berjalan melewati ladang milik penduduk kemudian masuk ke perkebunan damar, disusul dengan hutan heterogen, hutan cemara, pinus, sabana, lereng dan tanjakan yang memacu menguras stamina. Setelah 4 – 5 jam perjalanan anda akan menemukan Taman Hidup, danau yang eksotis dengan pemandangan yang luar biasa. Anda bisa bermalam di sekitar danau ini.
Probolinggo – Bermi ditempuh dengan kendaraan bermotor.
Bermi - Taman Hidup ditempuh dengan berjalan kaki 4-5 Jam.


Warning bagi Pangunjung :
- Persiapan fisik supaya Fit.
- Jangan pisah jauh-jauh dari rombongan .
- Persiapkan air secukupnya.
- Jangan berteriak-teriak.
- Jangan usil terhadap tanaman dan lain-lain.
Mau berbagi pengalaman tentang Wisata Wisata Probolinggo ... [Tampilkan halaman ini saja]

Arum Jeram (Rafting) Pekalen

Keberadaan Sungai Pekalen di Desa Condong Kab.Probolinggo sangatlah menguntungkan bagi warga sekitarnya, karena banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri bahkan dari Luar Negeri.
Jikalau anda datang ke Sungai Pekalen tidak melaukan olah raga Rafting sangatlah rugi, karena selain arusnya jinak juga pemandangan di jalur Rafting sangatlah menakjubkan. Memang ada arus liar yang sangat disenangi oleh wisatawan karena selain arusnya liar juga menjadi tantangan tersendiri.

Operator yang menangani Rafting ada Songa, Noars & Regulo. Semuanya Profesional & peralatan-peralatannya bagus-bagus.

Untuk keperluan penginapan dan akomodasi yang lain, didekat wisata Rafting Pekalen ada Hotel dan Restouran yang siap menampung keperluan wisatawan, Kampoeng Kita yang berada di Kaki Gunung Argopuro di Desa Condong Kabupaten Probolinggo Hanya 45 Menit Dari Pusat Kota Probolinggo. Fasilitas lengkap bahkan ada arena Autbond dengan instruktur yang terlatih dari luar kota.
Disini kami memiliki fasilitas di antar lain : cottage - villa - outboond - cafe - restoran - karaoke family
Jalur ke Sungai Pekalen :
- Probolinggo - Pajarakan - Condong - Sungai Pekalen kurang lebih 30 km
- Probolinggo - Malasan - Condong - Sungai Pekalen kurang lebih 35 km
Mau berbagi pengalaman tentang Wisata Wisata Probolinggo ... [Tampilkan halaman ini saja]

Wisata Pulau Gili (Gili Islands) - Probolinggo

Pulau Gili (Gili Islands) merupakan gugusan pulau-pulau kecil Indonesia yang ada di Probolinggo, Lokasi dan posisinya berada di 5 (lima) mil sebelah Utara Tanjung Tembaga Kota Probolinggo, dengan waktu tempuh 25-30 menit dengan perahu motor. Secara Geografis posisi lebih dekat ke Kota probolinggo, namun secara Administrasi masih ikut Pemerintahan Kabupaten Probolinggo. Di sebelah Timur dan Selatan pulau tersebut membentang pasir putih yang lautnya belum tercemar dan nampak kebiru-biruan. Di sebelah Utaranya lagi apabila tidak ada gelombang pengunjung bisa melihat Taman Laut yang indah, dimana bunga karang yang indah dan berbagai jenis ikan hias berwarna-warni. Pulau seluas 68Ha dihuni kurang lebih 7.900 jiwa, sebagian besar warganya Suku Madura dan hampir 90% menjadi nelayan yang menggantung hidupnya di Laut.

Sebagian besar masyarakat setempat percaya bahwa pulau Gili-Ketapang adalah pulau yang terapung bergerak lamban ke tengah laut. Semula pulau ini menjadi satu dengan daratan Probolinggo yang hanya dipisahkan oleh sungai dengan (sekarang:kelurahan) Ketapang yang waktu itu masih ikut kabupaten Probolinggo. Dahsyatnya letusan dari gunung Semeru yang menyebabkan gempa bumi yang sangat dahsyat mengakibatkan (sekarang:kelurahan) Ketapang terbelah menjadi dua, belahan itu menjadi sungai yang memisahkan Ketapang sebelah Selatan dengan Ketapang sebelah Utara. Ketapang sebelah Utara inilah yang dari waktu ke waktu dipercaya oleh masyarakat setempat semakin jauh dari (sekarang:kelurahan) Ketapang, yang selanjutnya diberi nama Gili Ketapang yang artinya Ketapang yang mengalir (Gili). Hingga sekarangpun Pulau ini dipercaya oleh warga Probolinggo semakin menjauhi Tanjung Tembaga Probolinggo.


Misteri Gua Kucing

Meski kurang dikembangkan sebagai wisata layaknya pulau Seribu, ternyata pulau ini tetap menarik perhatian orang. Keberadaan Gua Kucing yang dikeramatkan menjadi salah satu alasan bagi pengunjung untuk datang. Menurut cerita yang berkembang tempat ini sebenarnya merupakan petilasan Syech Ishap, dia adalah Penyebar Agama Islam, yang pernah singgah dalam perjalanan dari Gresik menuju Blambangan, Banyuwangi.


Mengapa dinamakan gua kucing?, konon karena di gua ini pernah disinggahi syech Ishap ini hidup bersama ribuan kucing. Konon juga salah satu kucing ada yang bertuliskan arab di kepalanya.
Selain gua, tentu anda dapat menyalurkan hobi memancing di sekitar perairan pulau. Sekedar keliling pulau, mancing, milihat Taman Laut bisa menyewa kapal nelayan sebesar 75 ribu untuk tiga sampai 5 jam. Disana anda juga bisa membeli hasil tangkapan laut yang dijual penduduk pasar, untuk sekedar oleh-oleh.





Rute ke Pulau Gili dengan Kapal Motor :
  1. Tanjung Tembaga Probolinggo langsung Pulau Gili 25-30 Menit
  2. Pantai Bentar Probolinggo langsung Pulau Gili 45 - 60 Menit (lebih seru karena ombaknya lebih tinggi dari jalur pertama).

Mau berbagi pengalaman tentang Wisata Wisata Probolinggo Wisata Pulau ... [Tampilkan halaman ini saja]

Wisata Pantai Bentar

Pantai Bentar adalah obyek wisata Pantai yang terletak di tepi jalan raya Surabaya –Banyuwangi, masuk wilayah Kecamatan Gending yang jaraknya 7 kilometer ke arah timur dari Kota Probolinggo. Obyek wisata ini sangat potensial mengingat lokasinya merupakan lintasan wisata dari Jakarta - Yogyakarta - Surabaya(Bromo) - Bali.
Pantai Bentar letaknya sangat strategis, sehingga amat potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata Internasional yang ditunjang dengan berbagai fasilitas, seperti wisata taman laut, water sport, resort (cafe dan restaurant) dan Kapal Motor yang akan membawa wisatawan ke Pulau Gili Ketapang serta sarana penunjang fasilitas lainnya. Perjalanan dari Surabaya menuju Denpasar Bali hanya ada satu tempat rekreasi pantai yang digunakan sebagai stop over wisatawan, yaitu pantai Pasir Putih (Situbondo).


Hutan Bakau di sebelah timur

Di sisi Selatan Pantai Bentar ada pegunungan kapur yang sudah tidak aktif dan sisi Timur ada hutan bakau. Pantai Bentar dilihat dari atas bukit kapur sangatlah indah karena akan tampak lokasi Pantai Bentar dengan latar belakang pemandangan laut.
Obyek wisata yang indah ini sering didatangi sekawanan hiu tutul yang jumlahnya cukup banyak, pengunjungpun membludak dan berlomba-lomba menyewa kapal motor untuk melihat hiu tutul tersebut sampai ke tengah laut.
Menurut peneliti ahli hiu dari Ecocean Whale Shark and Conservation Organitation Australia Darcy Bradley (25), takjub dengan kedatangan segerombolan hewan spesias langka. Rupanya, kedatangan hiu ini dikarenakan kondisi Pantai Bentar masih banyak terdapat plankton.
Biasanya, kata dia, hiu-hiu tersebut akan datang ke perairan tropical pada Januari, Februari dan Maret, meski tergantung suhu atau temperatur. Dan hiu-hiu itu biasa mencari makan di 10 tempat dari 100 tempat di dunia selama setahun. "Selama ini saya mendatangi hiu yang pernah ke Australia, Manila dan Indonesia. Tapi di Indonesia-lah yang paling banyak sekumpulan hiu-hiu yang masih muda," tambahnya.
Mau berbagi pengalaman tentang Wisata Wisata Probolinggo ... [Tampilkan halaman ini saja]

Madakaripura - Wisata Air Terjun Probolinggo

Masih didekat Bromo, air terjun (water Fall) Madakaripura adalah wisata air terjun yang punya histori tersendiri, karena selain lokasi dan bentuknya yang unik juga sejarahnya yang menurut ceritanya merupakan tempat Maha Patih Gajah Mada bertapa. Pertapaan Maha Patih Gajah Mada ini merupakan pencarian untuk mencapai "Muksha menuju ke Nirwana"
setelah sukses mempersatukan Nusantara ke dalam kekuasaan Majapahit. Nusantara yang dimaksud disini adalah kepulauan yang membentang antara Jawa Sumatra semenanjung Malaya Borneo Sulawesi kepulauan Nusa Tenggara Maluku Papua dan sebagian kepulauan Filipina dan sepanjang Malaya hingga Madakaskar (Versi: Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV)


Madakaripura merupakan tempat kunjungan wisata sakral berupa deretan Air Terjun yang sentralnya mencapai ketinggian sekitar 200 meter dari dasar jeram. Air yang jatuh itu melayang-layang sambil bercanda , berhamburan menari-nari kesana kemari, meluncur turun saling mendahului, kemudian jatuh ke dasar jeram menimbulkan irama yang gemuruh. Kadang disela oleh debam dahsyat yamh gemanya menggetarkan relung sempit berdiameter tak kurang dari 25 meter itu, hingga terdengar menggelegar. Menyusul hempasan angin yang menderu-deru, mengibaskan butiran air yang lembut, menyambut mereka yang datang. Semburan air yang berhamburan itu membiaskan warna warni indah disorot sinar surya bagai Mata Dewa, menciptakan bianglala.

Madakaripura dipilih oleh Gajah Mada sebagai tempat bertapa untuk memperoleh kesentosaan hingga ia menjadi sakti mandraguna. Setelah membuktikan Sumpah Palapa dan berhasil mempersatukan seluruh Nusantara, ditempat inipula ia menghabiskan sisa usianya, mempersiapkan diri untuk Muksho menuju ke Nirwana. Manakala kita merindukan kebesaran jasa Gajah Mada, dan ingin menghayati kehebatannya, kita bisa datang kesana untuk menunggu munculnya bianglala. Sukmanya akan turun meniti tangga berwarna, bersiram air suci “Tirta Sewana”. Banyak orang percaya bahwa “Tirta Sewana” berkhasiat memberikan kesembuhan dan membuat awet muda.


Menurut warga setempat, arti daripada kata "Madakaripura" dikira-kira adalah "Mada" adalah (Maha Patih) Gajah Mada, "kari" adalah berasal dari kata "keri" (tertinggal atau terakhir) dan "pura" adalah tempat suci. Jadi kalau dirangkai adalah tempat tinggal terakhir Sang Maha Patih Gajah Mada



Lokasi Madakaripura berada 620 meter diatas permukaan air laut dan terletak di kawasan tengger tidak jauh dari Bromo tepatnya di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, agaknya alam menempatkan Madakaripura sebagai pelengkap Bromo. Kurang lengkaplah Wisata ke Bromo apabila tidak singgah ke Madakaripura karena kepayahan dan kepenatan sehabis medaki puncak Bromo, akan sirna dengan mandi Air Suci Tirta Sewana untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke obyek-obyek wisata lainnya dikawasan Probolinggo.

Rute menuju Madakaripura :
- Probolinggo - Tongas - Lumbang - Madakaripura : 25-27 km
- Pasuruan - Tongas - Lumbang - Madakaripura : 50-52 km
Mau berbagi pengalaman tentang Wisata Wisata Probolinggo ... [Tampilkan halaman ini saja]

Hotel dan Restoran di Probolinggo

Hotel dan Restouran : Bromo View
Jl. Ry Bromo Km 05
Phone : +62 335 434000
Fax : +62 335 427222
Web : bromoviewhotel.blogspot.com


Hotel dan Restouran : Bromo Home Stay
Jl. Ngadisari Probolinggo
Phone : +62 335 541022




Hotel dan Restouran : Permai I
Cemorolawang, Ngadisari Probolinggo
Phone +62-335 541021


Hotel dan Restouran : Cave Lava
Cemorolawang, Ngadisari Probolinggo
Phone +62-335 541020 - 541009





Cemara Indah
Cemorolawang, Ngadisari Probolinggo
Phone +62-335 541019




Laya Bromo
Desa Sukapura Probolinggo
Phone +62-335 581108,581105

Sang Dimur
Ds. Ngepung - Sukapura - Probolinggo
Phone +62-335 581193

New Panorama
Jl. Raya Lemah Kembar Probolinggo
Phone +62-335 421517


Hotel dan Restouran : Sukapura Permai
Jl. Raya Bromo 135 Sukapura Probolinggo
Desa Sukapura Probolinggo
Phone +62-335 581067



Ucik Tengger
Ds.Wonotoro - Ngadisari
Phone +62-335 541014 , 428306
Fax. +62-335 431491

Yochis
Ds. Krajan Wonokerto 01
Ngadisari Probolinggo
Phone +62-335 541018

Grand Bromo
Jl. Ry. Bromo, Sukapura, Probolinggo
Phone: +62-335 581110, 58113

Hotel dan Restouran : Tampiarto Plaza
Jl. Surojo 15
Phone: +62-335 421288, 422995





Ratna Hotel
Jl Raya Panglima Sudirman 16
PROBOLINGGO -67219
Phone: +62-335-427886

Hotel dan Restouran : Lava – View
Cemoro Lawang, Sukapura
Phone +62-335 23458




Bromo Permai
Jl. Cemoro Lawang
Desa Ngadisari
Phone +62-335 541021

RM. Lumayan
Jl. Raya Tambakrejo No 74, Tongas

Bromo Asri
Jl Raya Banjarsari
Tongas - Probolinggo - 67251
Phone +62-335 421713

RM. Panorama
Jl. Raya Sumberasih

RM.Tongas Asri
Jl. Raya Tongas Km 84 Probolinggo
Phone +62-335 511007

Cemara Indah
Jl. Cemoro Lawang, Ngadisari
Phone +62-335 23457

Yochi's
Desa Wonokerto
Phone +62-335 541018

Mau berbagi pengalaman tentang Wisata Wisata Probolinggo ... [Tampilkan halaman ini saja]

Bromo Meletus Minor

Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (21/12) kemarin mengalami letusan minor pukul 10.58 WIB. Letusan minor itu selama 167 detik dengan mengeluarkan material debu berwarna kecokelatan dengan ketinggian sekitar 2.000 meter.
Letusan kemarin yang keempat dalam tiga hari terakhir. Berdasarkan data di Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo di Desa Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, letusan tersebut dengan amplitudo 40 milimeter dan terdeteksi pada seismograf.
Seorang petugas dari Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo, Ahmad Subhan, menjelaskan pada kepundan gunung juga ada material kerikil yang naik ke atas tetapi kembali lagi ke dalam kepundan. Kondisi itu belum membahayakan masyarakat.
Sebelumnya, Gunung Bromo meletus pada Senin (20/12) pukul 02.06 WIB selama 50 detik dan tekanan amplitudo 40 milimeter. Pada saat itu terjadi erupsi metarial debu berwarna kecokelatan dengan ketinggian sekitar 1.500 meter.
Sehari sebelumnya, Minggu (19/12), Gunung Bromo mengalami dua kali letusan pada jarak yang tidak terlalu jauh yakni pada pukul 10.17 WIB dan 11.27 WIB. Pada letusan pertama, tercatat selama 110 detik dengan tekanan amplitudo 40 milimeter dan pada letusan kedua tercatat selama 90 detik dengan tekanan amplitudo 90 detik.
Menurutnya, pada dua letusan tersebut terjadi erupsi dengan material debu berwarna kecokelatan dengan ketinggian sekitar 2.000 meter.
Dikatakan, Gunung Bromo sejak pertama kali meletus pada 23 November lalu hingga saat ini Gunung Bromo hampir selalu mengeluarkan debu berwarna kecokelatan ke udara. Namun masyarakat di lerang Gunung Bromo menjalani kehidupan seperti biasa di tempat tinggalnya masing-masing seperti di Desa Cemoro Lawang, Ngadisari, Ngadirejo, dan Wonotoro di Kecamatan Sukapura.
Sementara itu, Komandan Kodim Kabupaten/Kota Probolinggo Letnan Kolonel Infanteri Hery Setiyono mengatakan, Gunung Bromo saat ini berstatus siaga sejak 6 Desember lalu.
Sebelumnya, katanya, Bupati Probolinggo menetapkan status awas sejak 23 November hingga 6 Desember 2010 dan kini menurunkan statusnya menjadi siaga.
Menurutnya, meskipun Gunung Bromo telah beberapa kali mengalami letuan minor tetapi dinilai belum saatnya mengevakuasi penduduk sekitar ke lokasi pengungsian. Namun, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah membentuk Tim Penanganan Bencana Berani dan telah menyiapkan lokasi evakuasi jika nantinya Gunung Bromo mengalami letusan mayor. (ant)
Mau berbagi pengalaman tentang Wisata Wisata Probolinggo ... [Tampilkan halaman ini saja]

Letusan G. Bromo Jadi Daya Tarik Turis Asing

Sejumlah wisatawan asing mulai memadati hotel di sekitar kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sejak Sabtu (4/12).

Para wisatawan mancanegara itu sudah mulai merasakan daya tarik letusan Gunung Bromo yang dapat dilihat dari Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

"Sebelumnya memang banyak wisatawan asing yang membatalkan kunjungannya ke Bromo. Namun, mulai Jumat (3/12) malam kami banyak menerima email dari sejumlah wisatawan mancanegara," kata Adi Suyanto, staf manajer Hotel Cemara Indah.

Wisatawan yang akan menginap di hotel yang pemandangannya langsung ke kawah itu berasal dari Thailand dan Jepang setelah sempat membatalkan diri setelah ada peringatan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait status Awas (level IV) Gunung Bromo sejak 23 November 2010.

"Malam ini 50 persen kamar kami sudah terisi," kata Adi di sela-sela kesibukannya menerima rombongan wisatawan asing asal China itu.

Sebelumnya, petugas kebersihan kamar hotel itu sempat mengeluhkan sepinya tamu. "Kalau hotel sepi, otomatis pendapatan saya turun," kata Saman, petugas kebersihan Hotel Cemara Indah.

Lelaki berusia 24 tahun asal Sukapura itu mendapatkan gaji pokok Rp450.000,00 per bulan. Kalau tingkat huniannya mencapai 50-80 persen, dia bisa mendapatkan bonus Rp700 ribu sampai Rp900 ribu setiap bulan.

Sementara itu, Li Ning, wisatawan asal China, mengaku penasaran dengan fenomena letusan Gunung Bromo. "Kalau diizinkan, saya besok akan turun ke pasir," ucap gadis berusia 25 tahun itu dalam bahasa Inggris yang terbata-bata.

Ia tiba di hotel itu Sabtu malam bersama enam rekannya sesama wisatawan asal negeri Tirai Bambu tersebut. "Kami rencanakan di sini dua hari," katanya.

Sementara Turis asal Kanada yang ditanya mengatakan "erupsi debu Bromo yang sangat menarik karena kadang berwarna coklat tetapi kadang berwarna biru"
Mau berbagi pengalaman tentang Wisata Wisata Probolinggo ... [Tampilkan halaman ini saja]

Wisata Bromo



Banyak tempat Wisata di Probolinggo baik di Kota maupun di Kabupaten, di Kota : ada Taman Manula, Taman Wisata dan Studi Lingkungan (TWSL), Rumah Tua, Wisata Kuliner, Wisata Religi.
Sedangkan di Kabupaten Probolinggo ada Rafting, Gunung Bromo, Taman Laut, Pantai dan masih banyak yang lain.




Wisata Arum Jeram Sungai Pekalen


Keberadaan Sungai Pekalen di Desa Condong Kab.Probolinggo sangatlah menguntungkan bagi warga sekitarnya, karena banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri bahkan dari Luar Negeri.
Jikalau anda datang ke Sungai Pekalen tidak melaukan olah raga Rafting sangatlah rugi, karena selain arusnya jinak juga pemandangan di jalur Rafting sangatlah menakjubkan. Memang ada arus liar yang sangat disenangi oleh wisatawan karena selain arusnya liar juga menjadi tantangan tersendiri.
Operator yang menangani Rafting ada Songa, Noars & Regulo. Semuanya Profesional & peralatan-peralatannya bagus-bagus.


Jalur ke Sungai Pekalen :
- Probolinggo - Pajarakan - Condong - Sungai Pekalen kurang lebih 30 km
- Probolinggo - Malasan - Condong - Sungai Pekalen kurang lebih 35 km





Wisata Gunung Bromo


Keberadaan Gunung Bromo dengan lautan pasirnya yang fenomenal sudah cukup lama dikenal sebagai salah satu tujuan wisata terkemuka di Indonesia. Gunung Bromo merupakan salah satu gunung pada Pegunungan Tengger.


Dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, panorama elok terpancar saat memandang pesona alam yang tidak akan pernah ada habisnya. Gunung Bromo berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti Brahma atau seorang dewa yang utama dan terletak dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.


Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo, mengepulkan asap putih. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.


Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Ketinggian yang relatif “rendah” untuk ukuran gunung membuat perjalanan menuju Gunung Bromo relatif mudah.


Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, Anda bisa menikmati hamparan lautan pasir luas, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menggapai langit. Anda juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya atau sebaliknya menikmati temaram senja dari punggung bukit Bromo.


Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan cukup berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam, tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi.


Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung. Sampai di atas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat.


Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan momen ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas.


Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.


Sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan gunung-gunung yang ada di sekitarnya berawal dari keberadaan Gunung Tengger (4.000 mdpl) yang merupakan gunung terbesar dan tertinggi saat itu.


Kemudian terjadi letusan dahsyat yang menciptakan kaldera dengan ukuran diameter lebih dari 8 kilometer. Material vulkanik letusan gunung sekarang berubah menjadi lautan pasir, konon material tersebut pernah tertutup oleh air. Aktivitas vulkanik dengan munculnya lorong magma mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung baru seperti Gunung Bromo, Gunung Widodaren, Gunung Batok, Gunung Watangan, Gunung Kursi dan Gunung Semeru.


Bromo memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan panorama gunung lainnya. Di sekitar Bromo hingga puncak tidak ditemui tanaman hijau selain semak belukar. Gunung Bromo yang masih terdapat dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa lautan pasir seluas 5.250 hektare.


Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 70 ribu atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang beterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.


Dari kaki gunung fenomenal itu, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo , Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap.


Anda juga dapat melayangkan pandangan ke bawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Setelah berlama-lama di puncak, apabila pelancong sudah merasa kelaparan, di bagian bawah Bromo terdapat warung-warung yang menjajakan gudeg, mie instan, air mineral dan jajanan murah. .


Selain menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh Bromo-Semeru, apabila Anda datang di waktu yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut penanggalan Jawa.


Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Saat prosesi berlangsung, masyarakat Tengger lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.


Ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan saat ke kawasan Gunung Bromo antara lain, Berkunjunglah pada musim kemarau, jangan musim penghujan, sehingga anda akan mendapatkan momen pemandangan yang sempurna. Siapkan pakaian pelindung dingin, seperti kerpus, slayer, syal, sarung tangan, jaket, dan jangan lupa sepatu karena cuaca disini cukup dingin. Bawalah juga kacamata untuk pelindung dari debu pasir selama di Segoro Wedi. Jangan berada di kawah Bromo di atas pukul 9 pagi untuk menghindari risiko keracunan.


Ada empat pintu gerbang utama untuk memasuki kawasan taman nasional Bromo Semeru ini yaitu: Desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo, Desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan, Desa Ngadas dari jalur Malang dan Desa Burno adalah jalur Lumajang.


Adapun rute yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:
- Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-G Bromo dengan mobil dengan jarak 71 km
- Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-G Bromo dengan mobil dengan jarak 53 km
- Malang-Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan sekitar 83 km
- Probolinggo - Tongas - Sukapura - Ngadisari - G Bromo dengan mobil/spd motor sekitar 45 km

Mau berbagi pengalaman tentang Wisata Probolinggo ... [Tampilkan halaman ini saja]