Wisata Taman Hidup - Bermi - Probolinggo



Perjalanan menuju Taman Hidup adalah melelahkan tetapi amat sangat menyenangkan, karena mulai dari awal pemandangan sangat menakjubkan, selain padang rumput yang indah juga pada edelweiss yang mengagumkan.
Rute untuk mencapai Taman Hidup
1. Besuki (Situbondo) : Surabaya – Besuki – Baderan – Cikasur – Rawa Embik - Cisentor - Taman Hidup
Dari pertigaan Baderan harus berjalan kurang lebih 5 jam untuk mencapai Cikasur. Di sini pada jaman Kolonial, oleh Belanda akan dibangun sebuah lapangan terbang, karena terlihat sisa-sisa pondasi landasan, dan sisa-sisa bangunan yang sering dipakai untuk mendirikan tenda.
Di Cikasur ini juga terdapat sebuah bangunan dari kayu yang dapat digunakan untuk berlindung dari angin dan hujan. Dari Cikasur harus kembali menapaki padang rumput, padang edelweiss, perbukitan, menyebrangi sungi dan hutan yang sangat menawan. B bukit –bukit terjal, hamparan padang savana yang cukup luas (persimpangan antara ke Puncak Rengganis dan ke Puncak Argopuro). Di Puncak Argopuro terdapat tugu triangulasi. Puncak Rengganis, terdapat batuan kapur yang berundak – undak. Terdapat pelataran luas dengan puing-puing bangunan runtuh yang berserakan. Meski sudah berabad-abad tak terawat, disana sini masih tersisa bentuk-bentuk bangunan utama, pondasi terpendam yang merupakan batas-batas ruang, pintu-pintu masuk dan pintu penghubung, pura pemujaan, tempat semedi, dan gapura utama. Sayang, sampai hari ini belum diketemukan sebuah prasasti atau bukti-bukti yang menunjukan bilangan tahun, sehingga reruntuhan puing bekas “Istana Rengganis” yang merupakan singgasana megah Ratu jelita “Dewi Rengganis” tetap menjadi misteri yang belum terungkap. Untuk mencapai Cisentor, harus mengitari bukit Batu Lempeng, menuruni Pondok Celot, melewati Taman Sarang Laba-laba yang dikenal dengan nama Si Mesem yang artinya tersenyum. Dilokasi ini pengunjung hampir pasti tersenyum dan tersenyum, mengagumi keajaiban alam.
Besuki - Baderan ditempuh dengan kendaraan bermotor.
Baderan – Taman Hidup ditempuh dengan jalan kaki dengan perkiraan 10- 11 Jam. Perjalanan memang amat sangat melelahkan, tetapi pamandangan yang dilewati amat-amat menakjubkan.
2. Bermi (Probolinggo) : Probolinggo – Pajarakan – Kampoeng Kita – Bermi – Tamn Hidup.
Dari Bermi harus berjalan melewati ladang milik penduduk kemudian masuk ke perkebunan damar, disusul dengan hutan heterogen, hutan cemara, pinus, sabana, lereng dan tanjakan yang memacu menguras stamina. Setelah 4 – 5 jam perjalanan anda akan menemukan Taman Hidup, danau yang eksotis dengan pemandangan yang luar biasa. Anda bisa bermalam di sekitar danau ini.
Probolinggo – Bermi ditempuh dengan kendaraan bermotor.
Bermi - Taman Hidup ditempuh dengan berjalan kaki 4-5 Jam.
Warning bagi Pangunjung :
- Persiapan fisik supaya Fit.
- Jangan pisah jauh-jauh dari rombongan .
- Persiapkan air secukupnya.
- Jangan berteriak-teriak.
- Jangan usil terhadap tanaman dan lain-lain.
Label:
Wisata,
Wisata Probolinggo
Arum Jeram (Rafting) Pekalen

Jikalau anda datang ke Sungai Pekalen tidak melaukan olah raga Rafting sangatlah rugi, karena selain arusnya jinak juga pemandangan di jalur Rafting sangatlah menakjubkan. Memang ada arus liar yang sangat disenangi oleh wisatawan karena selain arusnya liar juga menjadi tantangan tersendiri.

Untuk keperluan penginapan dan akomodasi yang lain, didekat wisata Rafting Pekalen ada Hotel dan Restouran yang siap menampung keperluan wisatawan, Kampoeng Kita yang berada di Kaki Gunung Argopuro di Desa Condong Kabupaten Probolinggo Hanya 45 Menit Dari Pusat Kota Probolinggo. Fasilitas lengkap bahkan ada arena Autbond dengan instruktur yang terlatih dari luar kota.
Disini kami memiliki fasilitas di antar lain : cottage - villa - outboond - cafe - restoran - karaoke family

- Probolinggo - Pajarakan - Condong - Sungai Pekalen kurang lebih 30 km
- Probolinggo - Malasan - Condong - Sungai Pekalen kurang lebih 35 km
Label:
Wisata,
Wisata Probolinggo
Wisata Pulau Gili (Gili Islands) - Probolinggo

Sebagian besar masyarakat setempat percaya bahwa pulau Gili-Ketapang adalah pulau yang terapung bergerak lamban ke tengah laut. Semula pulau ini menjadi satu dengan daratan Probolinggo yang hanya dipisahkan oleh sungai dengan (sekarang:kelurahan) Ketapang yang waktu itu masih ikut kabupaten Probolinggo. Dahsyatnya letusan dari gunung Semeru yang menyebabkan gempa bumi yang sangat dahsyat mengakibatkan (sekarang:kelurahan) Ketapang terbelah menjadi dua, belahan itu menjadi sungai yang memisahkan Ketapang sebelah Selatan dengan Ketapang sebelah Utara. Ketapang sebelah Utara inilah yang dari waktu ke waktu dipercaya oleh masyarakat setempat semakin jauh dari (sekarang:kelurahan) Ketapang, yang selanjutnya diberi nama Gili Ketapang yang artinya Ketapang yang mengalir (Gili). Hingga sekarangpun Pulau ini dipercaya oleh warga Probolinggo semakin menjauhi Tanjung Tembaga Probolinggo.

Misteri Gua Kucing
Meski kurang dikembangkan sebagai wisata layaknya pulau Seribu, ternyata pulau ini tetap menarik perhatian orang. Keberadaan Gua Kucing yang dikeramatkan menjadi salah satu alasan bagi pengunjung untuk datang. Menurut cerita yang berkembang tempat ini sebenarnya merupakan petilasan Syech Ishap, dia adalah Penyebar Agama Islam, yang pernah singgah dalam perjalanan dari Gresik menuju Blambangan, Banyuwangi.

Mengapa dinamakan gua kucing?, konon karena di gua ini pernah disinggahi syech Ishap ini hidup bersama ribuan kucing. Konon juga salah satu kucing ada yang bertuliskan arab di kepalanya.

Rute ke Pulau Gili dengan Kapal Motor :
- Tanjung Tembaga Probolinggo langsung Pulau Gili 25-30 Menit
- Pantai Bentar Probolinggo langsung Pulau Gili 45 - 60 Menit (lebih seru karena ombaknya lebih tinggi dari jalur pertama).
Label:
Wisata,
Wisata Probolinggo,
Wisata Pulau
Wisata Pantai Bentar

Pantai Bentar letaknya sangat strategis, sehingga amat potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata Internasional yang ditunjang dengan berbagai fasilitas, seperti wisata taman laut, water sport, resort (cafe dan restaurant) dan Kapal Motor yang akan membawa wisatawan ke Pulau Gili Ketapang serta sarana penunjang fasilitas lainnya. Perjalanan dari Surabaya menuju Denpasar Bali hanya ada satu tempat rekreasi pantai yang digunakan sebagai stop over wisatawan, yaitu pantai Pasir Putih (Situbondo).
Di sisi Selatan Pantai Bentar ada pegunungan kapur yang sudah tidak aktif dan sisi Timur ada hutan bakau. Pantai Bentar dilihat dari atas bukit kapur sangatlah indah karena akan tampak lokasi Pantai Bentar dengan latar belakang pemandangan laut.

Menurut peneliti ahli hiu dari Ecocean Whale Shark and Conservation Organitation Australia Darcy Bradley (25), takjub dengan kedatangan segerombolan hewan spesias langka. Rupanya, kedatangan hiu ini dikarenakan kondisi Pantai Bentar masih banyak terdapat plankton.
Biasanya, kata dia, hiu-hiu tersebut akan datang ke perairan tropical pada Januari, Februari dan Maret, meski tergantung suhu atau temperatur. Dan hiu-hiu itu biasa mencari makan di 10 tempat dari 100 tempat di dunia selama setahun. "Selama ini saya mendatangi hiu yang pernah ke Australia, Manila dan Indonesia. Tapi di Indonesia-lah yang paling banyak sekumpulan hiu-hiu yang masih muda," tambahnya.
Label:
Wisata,
Wisata Probolinggo
Madakaripura - Wisata Air Terjun Probolinggo
Masih didekat Bromo, air terjun (water Fall) Madakaripura adalah wisata air terjun yang punya histori tersendiri, karena selain lokasi dan bentuknya yang unik juga sejarahnya yang menurut ceritanya merupakan tempat Maha Patih Gajah Mada bertapa. Pertapaan Maha Patih Gajah Mada ini merupakan pencarian untuk mencapai "Muksha menuju ke Nirwana"
setelah sukses mempersatukan Nusantara ke dalam kekuasaan Majapahit. Nusantara yang dimaksud disini adalah kepulauan yang membentang antara Jawa Sumatra semenanjung Malaya Borneo Sulawesi kepulauan Nusa Tenggara Maluku Papua dan sebagian kepulauan Filipina dan sepanjang Malaya hingga Madakaskar (Versi: Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV)
Madakaripura merupakan tempat kunjungan wisata sakral berupa deretan Air Terjun yang sentralnya mencapai ketinggian sekitar 200 meter dari dasar jeram. Air yang jatuh itu melayang-layang sambil bercanda , berhamburan menari-nari kesana kemari, meluncur turun saling mendahului, kemudian jatuh ke dasar jeram menimbulkan irama yang gemuruh. Kadang disela oleh debam dahsyat yamh gemanya menggetarkan relung sempit berdiameter tak kurang dari 25 meter itu, hingga terdengar menggelegar. Menyusul hempasan angin yang menderu-deru, mengibaskan butiran air yang lembut, menyambut mereka yang datang. Semburan air yang berhamburan itu membiaskan warna warni indah disorot sinar surya bagai Mata Dewa, menciptakan bianglala.
Madakaripura dipilih oleh Gajah Mada sebagai tempat bertapa untuk memperoleh kesentosaan hingga ia menjadi sakti mandraguna. Setelah membuktikan Sumpah Palapa dan berhasil mempersatukan seluruh Nusantara, ditempat inipula ia menghabiskan sisa usianya, mempersiapkan diri untuk Muksho menuju ke Nirwana. Manakala kita merindukan kebesaran jasa Gajah Mada, dan ingin menghayati kehebatannya, kita bisa datang kesana untuk menunggu munculnya bianglala. Sukmanya akan turun meniti tangga berwarna, bersiram air suci “Tirta Sewana”. Banyak orang percaya bahwa “Tirta Sewana” berkhasiat memberikan kesembuhan dan membuat awet muda.

Menurut warga setempat, arti daripada kata "Madakaripura" dikira-kira adalah "Mada" adalah (Maha Patih) Gajah Mada, "kari" adalah berasal dari kata "keri" (tertinggal atau terakhir) dan "pura" adalah tempat suci. Jadi kalau dirangkai adalah tempat tinggal terakhir Sang Maha Patih Gajah Mada

Lokasi Madakaripura berada 620 meter diatas permukaan air laut dan terletak di kawasan tengger tidak jauh dari Bromo tepatnya di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, agaknya alam menempatkan Madakaripura sebagai pelengkap Bromo. Kurang lengkaplah Wisata ke Bromo apabila tidak singgah ke Madakaripura karena kepayahan dan kepenatan sehabis medaki puncak Bromo, akan sirna dengan mandi Air Suci Tirta Sewana untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke obyek-obyek wisata lainnya dikawasan Probolinggo.
Rute menuju Madakaripura :
- Probolinggo - Tongas - Lumbang - Madakaripura : 25-27 km
- Pasuruan - Tongas - Lumbang - Madakaripura : 50-52 km
[Tampilkan halaman ini saja]
setelah sukses mempersatukan Nusantara ke dalam kekuasaan Majapahit. Nusantara yang dimaksud disini adalah kepulauan yang membentang antara Jawa Sumatra semenanjung Malaya Borneo Sulawesi kepulauan Nusa Tenggara Maluku Papua dan sebagian kepulauan Filipina dan sepanjang Malaya hingga Madakaskar (Versi: Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV)

Madakaripura dipilih oleh Gajah Mada sebagai tempat bertapa untuk memperoleh kesentosaan hingga ia menjadi sakti mandraguna. Setelah membuktikan Sumpah Palapa dan berhasil mempersatukan seluruh Nusantara, ditempat inipula ia menghabiskan sisa usianya, mempersiapkan diri untuk Muksho menuju ke Nirwana. Manakala kita merindukan kebesaran jasa Gajah Mada, dan ingin menghayati kehebatannya, kita bisa datang kesana untuk menunggu munculnya bianglala. Sukmanya akan turun meniti tangga berwarna, bersiram air suci “Tirta Sewana”. Banyak orang percaya bahwa “Tirta Sewana” berkhasiat memberikan kesembuhan dan membuat awet muda.

Menurut warga setempat, arti daripada kata "Madakaripura" dikira-kira adalah "Mada" adalah (Maha Patih) Gajah Mada, "kari" adalah berasal dari kata "keri" (tertinggal atau terakhir) dan "pura" adalah tempat suci. Jadi kalau dirangkai adalah tempat tinggal terakhir Sang Maha Patih Gajah Mada

Lokasi Madakaripura berada 620 meter diatas permukaan air laut dan terletak di kawasan tengger tidak jauh dari Bromo tepatnya di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, agaknya alam menempatkan Madakaripura sebagai pelengkap Bromo. Kurang lengkaplah Wisata ke Bromo apabila tidak singgah ke Madakaripura karena kepayahan dan kepenatan sehabis medaki puncak Bromo, akan sirna dengan mandi Air Suci Tirta Sewana untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke obyek-obyek wisata lainnya dikawasan Probolinggo.
Rute menuju Madakaripura :
- Probolinggo - Tongas - Lumbang - Madakaripura : 25-27 km
- Pasuruan - Tongas - Lumbang - Madakaripura : 50-52 km
Label:
Wisata,
Wisata Probolinggo
Hotel dan Restoran di Probolinggo

Jl. Ry Bromo Km 05
Phone : +62 335 434000
Fax : +62 335 427222
Web : bromoviewhotel.blogspot.com

Jl. Ngadisari Probolinggo
Phone : +62 335 541022
Hotel dan Restouran : Permai I
Cemorolawang, Ngadisari Probolinggo
Phone +62-335 541021
Hotel dan Restouran : Cave Lava
Cemorolawang, Ngadisari Probolinggo
Phone +62-335 541020 - 541009

Cemara Indah
Cemorolawang, Ngadisari Probolinggo
Phone +62-335 541019
Laya Bromo
Desa Sukapura Probolinggo
Phone +62-335 581108,581105
Sang Dimur
Ds. Ngepung - Sukapura - Probolinggo
Phone +62-335 581193
New Panorama
Jl. Raya Lemah Kembar Probolinggo
Phone +62-335 421517

Jl. Raya Bromo 135 Sukapura Probolinggo
Desa Sukapura Probolinggo
Phone +62-335 581067
Ucik Tengger
Ds.Wonotoro - Ngadisari
Phone +62-335 541014 , 428306
Fax. +62-335 431491
Yochis
Ds. Krajan Wonokerto 01
Ngadisari Probolinggo
Phone +62-335 541018
Grand Bromo
Jl. Ry. Bromo, Sukapura, Probolinggo
Phone: +62-335 581110, 58113

Jl. Surojo 15
Phone: +62-335 421288, 422995
Ratna Hotel
Jl Raya Panglima Sudirman 16
PROBOLINGGO -67219
Phone: +62-335-427886

Cemoro Lawang, Sukapura
Phone +62-335 23458
Bromo Permai
Jl. Cemoro Lawang
Desa Ngadisari
Phone +62-335 541021
RM. Lumayan
Jl. Raya Tambakrejo No 74, Tongas
Bromo Asri
Jl Raya Banjarsari
Tongas - Probolinggo - 67251
Phone +62-335 421713
RM. Panorama
Jl. Raya Sumberasih
RM.Tongas Asri
Jl. Raya Tongas Km 84 Probolinggo
Phone +62-335 511007
Cemara Indah
Jl. Cemoro Lawang, Ngadisari
Phone +62-335 23457
Yochi's
Desa Wonokerto
Phone +62-335 541018
Label:
Wisata,
Wisata Probolinggo
Bromo Meletus Minor

Letusan kemarin yang keempat dalam tiga hari terakhir. Berdasarkan data di Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo di Desa Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, letusan tersebut dengan amplitudo 40 milimeter dan terdeteksi pada seismograf.
Seorang petugas dari Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo, Ahmad Subhan, menjelaskan pada kepundan gunung juga ada material kerikil yang naik ke atas tetapi kembali lagi ke dalam kepundan. Kondisi itu belum membahayakan masyarakat.
Sebelumnya, Gunung Bromo meletus pada Senin (20/12) pukul 02.06 WIB selama 50 detik dan tekanan amplitudo 40 milimeter. Pada saat itu terjadi erupsi metarial debu berwarna kecokelatan dengan ketinggian sekitar 1.500 meter.
Sehari sebelumnya, Minggu (19/12), Gunung Bromo mengalami dua kali letusan pada jarak yang tidak terlalu jauh yakni pada pukul 10.17 WIB dan 11.27 WIB. Pada letusan pertama, tercatat selama 110 detik dengan tekanan amplitudo 40 milimeter dan pada letusan kedua tercatat selama 90 detik dengan tekanan amplitudo 90 detik.
Menurutnya, pada dua letusan tersebut terjadi erupsi dengan material debu berwarna kecokelatan dengan ketinggian sekitar 2.000 meter.
Dikatakan, Gunung Bromo sejak pertama kali meletus pada 23 November lalu hingga saat ini Gunung Bromo hampir selalu mengeluarkan debu berwarna kecokelatan ke udara. Namun masyarakat di lerang Gunung Bromo menjalani kehidupan seperti biasa di tempat tinggalnya masing-masing seperti di Desa Cemoro Lawang, Ngadisari, Ngadirejo, dan Wonotoro di Kecamatan Sukapura.
Sementara itu, Komandan Kodim Kabupaten/Kota Probolinggo Letnan Kolonel Infanteri Hery Setiyono mengatakan, Gunung Bromo saat ini berstatus siaga sejak 6 Desember lalu.
Sebelumnya, katanya, Bupati Probolinggo menetapkan status awas sejak 23 November hingga 6 Desember 2010 dan kini menurunkan statusnya menjadi siaga.
Menurutnya, meskipun Gunung Bromo telah beberapa kali mengalami letuan minor tetapi dinilai belum saatnya mengevakuasi penduduk sekitar ke lokasi pengungsian. Namun, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah membentuk Tim Penanganan Bencana Berani dan telah menyiapkan lokasi evakuasi jika nantinya Gunung Bromo mengalami letusan mayor. (ant)
Label:
Wisata,
Wisata Probolinggo
Letusan G. Bromo Jadi Daya Tarik Turis Asing

Para wisatawan mancanegara itu sudah mulai merasakan daya tarik letusan Gunung Bromo yang dapat dilihat dari Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
"Sebelumnya memang banyak wisatawan asing yang membatalkan kunjungannya ke Bromo. Namun, mulai Jumat (3/12) malam kami banyak menerima email dari sejumlah wisatawan mancanegara," kata Adi Suyanto, staf manajer Hotel Cemara Indah.
Wisatawan yang akan menginap di hotel yang pemandangannya langsung ke kawah itu berasal dari Thailand dan Jepang setelah sempat membatalkan diri setelah ada peringatan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait status Awas (level IV) Gunung Bromo sejak 23 November 2010.
"Malam ini 50 persen kamar kami sudah terisi," kata Adi di sela-sela kesibukannya menerima rombongan wisatawan asing asal China itu.
Sebelumnya, petugas kebersihan kamar hotel itu sempat mengeluhkan sepinya tamu. "Kalau hotel sepi, otomatis pendapatan saya turun," kata Saman, petugas kebersihan Hotel Cemara Indah.
Lelaki berusia 24 tahun asal Sukapura itu mendapatkan gaji pokok Rp450.000,00 per bulan. Kalau tingkat huniannya mencapai 50-80 persen, dia bisa mendapatkan bonus Rp700 ribu sampai Rp900 ribu setiap bulan.
Sementara itu, Li Ning, wisatawan asal China, mengaku penasaran dengan fenomena letusan Gunung Bromo. "Kalau diizinkan, saya besok akan turun ke pasir," ucap gadis berusia 25 tahun itu dalam bahasa Inggris yang terbata-bata.
Ia tiba di hotel itu Sabtu malam bersama enam rekannya sesama wisatawan asal negeri Tirai Bambu tersebut. "Kami rencanakan di sini dua hari," katanya.
Sementara Turis asal Kanada yang ditanya mengatakan "erupsi debu Bromo yang sangat menarik karena kadang berwarna coklat tetapi kadang berwarna biru"
Label:
Wisata,
Wisata Probolinggo
Wisata Bromo

Banyak tempat Wisata di Probolinggo baik di Kota maupun di Kabupaten, di Kota : ada Taman Manula, Taman Wisata dan Studi Lingkungan (TWSL), Rumah Tua, Wisata Kuliner, Wisata Religi.
Sedangkan di Kabupaten Probolinggo ada Rafting, Gunung Bromo, Taman Laut, Pantai dan masih banyak yang lain.
Wisata Arum Jeram Sungai Pekalen
Keberadaan Sungai Pekalen di Desa Condong Kab.Probolinggo sangatlah menguntungkan bagi warga sekitarnya, karena banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri bahkan dari Luar Negeri.
Jikalau anda datang ke Sungai Pekalen tidak melaukan olah raga Rafting sangatlah rugi, karena selain arusnya jinak juga pemandangan di jalur Rafting sangatlah menakjubkan. Memang ada arus liar yang sangat disenangi oleh wisatawan karena selain arusnya liar juga menjadi tantangan tersendiri.
Operator yang menangani Rafting ada Songa, Noars & Regulo. Semuanya Profesional & peralatan-peralatannya bagus-bagus.
Jalur ke Sungai Pekalen :
- Probolinggo - Pajarakan - Condong - Sungai Pekalen kurang lebih 30 km
- Probolinggo - Malasan - Condong - Sungai Pekalen kurang lebih 35 km
Sedangkan di Kabupaten Probolinggo ada Rafting, Gunung Bromo, Taman Laut, Pantai dan masih banyak yang lain.
Wisata Arum Jeram Sungai Pekalen
Keberadaan Sungai Pekalen di Desa Condong Kab.Probolinggo sangatlah menguntungkan bagi warga sekitarnya, karena banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri bahkan dari Luar Negeri.
Jikalau anda datang ke Sungai Pekalen tidak melaukan olah raga Rafting sangatlah rugi, karena selain arusnya jinak juga pemandangan di jalur Rafting sangatlah menakjubkan. Memang ada arus liar yang sangat disenangi oleh wisatawan karena selain arusnya liar juga menjadi tantangan tersendiri.
Operator yang menangani Rafting ada Songa, Noars & Regulo. Semuanya Profesional & peralatan-peralatannya bagus-bagus.
Jalur ke Sungai Pekalen :
- Probolinggo - Pajarakan - Condong - Sungai Pekalen kurang lebih 30 km
- Probolinggo - Malasan - Condong - Sungai Pekalen kurang lebih 35 km
Wisata Gunung Bromo
Keberadaan Gunung Bromo dengan lautan pasirnya yang fenomenal sudah cukup lama dikenal sebagai salah satu tujuan wisata terkemuka di Indonesia. Gunung Bromo merupakan salah satu gunung pada Pegunungan Tengger.
Dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, panorama elok terpancar saat memandang pesona alam yang tidak akan pernah ada habisnya. Gunung Bromo berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti Brahma atau seorang dewa yang utama dan terletak dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo, mengepulkan asap putih. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Ketinggian yang relatif “rendah” untuk ukuran gunung membuat perjalanan menuju Gunung Bromo relatif mudah.
Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, Anda bisa menikmati hamparan lautan pasir luas, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menggapai langit. Anda juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya atau sebaliknya menikmati temaram senja dari punggung bukit Bromo.
Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan cukup berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam, tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi.
Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung. Sampai di atas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat.
Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan momen ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas.
Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan gunung-gunung yang ada di sekitarnya berawal dari keberadaan Gunung Tengger (4.000 mdpl) yang merupakan gunung terbesar dan tertinggi saat itu.
Kemudian terjadi letusan dahsyat yang menciptakan kaldera dengan ukuran diameter lebih dari 8 kilometer. Material vulkanik letusan gunung sekarang berubah menjadi lautan pasir, konon material tersebut pernah tertutup oleh air. Aktivitas vulkanik dengan munculnya lorong magma mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung baru seperti Gunung Bromo, Gunung Widodaren, Gunung Batok, Gunung Watangan, Gunung Kursi dan Gunung Semeru.
Bromo memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan panorama gunung lainnya. Di sekitar Bromo hingga puncak tidak ditemui tanaman hijau selain semak belukar. Gunung Bromo yang masih terdapat dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa lautan pasir seluas 5.250 hektare.
Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 70 ribu atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang beterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.
Dari kaki gunung fenomenal itu, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo , Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap.
Anda juga dapat melayangkan pandangan ke bawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Setelah berlama-lama di puncak, apabila pelancong sudah merasa kelaparan, di bagian bawah Bromo terdapat warung-warung yang menjajakan gudeg, mie instan, air mineral dan jajanan murah. .
Selain menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh Bromo-Semeru, apabila Anda datang di waktu yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut penanggalan Jawa.
Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Saat prosesi berlangsung, masyarakat Tengger lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.
Ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan saat ke kawasan Gunung Bromo antara lain, Berkunjunglah pada musim kemarau, jangan musim penghujan, sehingga anda akan mendapatkan momen pemandangan yang sempurna. Siapkan pakaian pelindung dingin, seperti kerpus, slayer, syal, sarung tangan, jaket, dan jangan lupa sepatu karena cuaca disini cukup dingin. Bawalah juga kacamata untuk pelindung dari debu pasir selama di Segoro Wedi. Jangan berada di kawah Bromo di atas pukul 9 pagi untuk menghindari risiko keracunan.
Ada empat pintu gerbang utama untuk memasuki kawasan taman nasional Bromo Semeru ini yaitu: Desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo, Desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan, Desa Ngadas dari jalur Malang dan Desa Burno adalah jalur Lumajang.
Adapun rute yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:
- Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-G Bromo dengan mobil dengan jarak 71 km
- Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-G Bromo dengan mobil dengan jarak 53 km
- Malang-Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan sekitar 83 km
- Probolinggo - Tongas - Sukapura - Ngadisari - G Bromo dengan mobil/spd motor sekitar 45 km
Label:
Wisata Probolinggo
Catagories
Artikel Menarik
Berita
Berita Bom
Berita Nasional
Berita Olah Raga
Berita Probolinggo
Berita Regional
Buah Sehat
Budaya dan Pariwisata
Daun Sehat
Download
Download Gratis
Ikan Sehat
Julian Assange Pembocor Rahasia Asal Australia
Liburan
Minumam Sehat
Minuman Sehat
Pengalaman Sehat
Rempah Sehat
Tips Blogger
Tips Kesehatan
Tips Mobil
Wisata
Wisata Malang
Wisata Probolinggo
Wisata Pulau