Pada hari Rabu di Juli 2008 tidak terlupakan oleh Istriku, karena sekitar jam 04.30 bangun tidur langsung menuju kamar mandi untuk berwudhu guna sholat subuh. Bermaksud mengeluarkan air dari mulut setelah berkumur ternyata keluarnya air tidak lurus kedepan tetapi ke samping kiri bawah, hal itu masih belum disadari oleh Istriku. Berwudhu dilanjutkan dan ternyata mata sebelah kiri kemasukan air dan seluruh muka sebelah kiri tidak merasakan dinginnya air. Selesai berwudhu, Istriku baru menyadari bahwa kondisi muka sebelah kiri turun sekitar 5-7 cm. Dari alis mata dan mulut turun, berbicara juga tidak sempurna
Siang itu juga aku ngajak periksa ke dokter spesialis syaraf. Dokter bilang kena ANGIN, bisa diobati namun agak lama. Setelah mengambil obat di Apotik, Istriku membli mentimun dan pace atau mengkudu dalam jumlah yang cukup banyak. Istriku sempat sedikit minder terhadap teman-teman kantornya.
Dimulai hari Kamis keesokan harinya Istriku :
- Minum jus Mentimun 3x1 gelas per hari (sekitar 220 cc). Jam 09.00 - 14.00 - 19.00
- Jus Pace jam 12 1x1 gelas per hari.
- Tidur jam 20.00
- Obat resep yang diminum cuma antibiotiknya saja.
- hari ke 1 sampai 20 teraphy ke Phisioteraphy
- kontrol dokter 2 kali seminggu (satu bulan).
Setelah hari ke 31 kontrol dokter dihentikan, karena kondisi mulai membaik. Pipi sebelah kiri sudah bisa merasakan dinginnya air, rabaan tangan. Mata sudah bis berkedip, meskipun belum normal, karena bibir masih miring. Minum Jus Mentimun dan Pace masih dilanjutkan. Pada hari ke 70 kondisi mulai berangsur-angur membaik bibir dan alis sudah kembali semula tinggal mata yang masih belum pulih betul.
Pengalaman Sakit ini adalah selalu diingat-ingat agar selalu waspada terhadap pola makan dan perilaku hidup.
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar