Manfaat dan Khasiat Buah Delima

Sebagai buah kaya antioksidan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa delima membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan menurunkan tekanan darah. Bahkan, membantu menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko kanker tertentu.

Delima yang sudah matang banyak mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Kandungan vitamin C (11 mg/100g) dan asam malatnya (malic acid) ternyata lebih tinggi dari apel, pir atau pisang. Asam malat ini berguna untuk memperlancar metabolisme karbohidrat.

Lebih istimewa lagi, hampir semua bagian tanaman bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Selain buahnya, yang juga banyak diramu sebagai obat adalah bagian kulit buah, kulit batang, dan akar. Kulit buah dan kulit batang delima mengandung 20-30% elligatannin (tanin), triterpenoid, dan 0,5-1% alkaloid yang terdiri dari pelletierine yang sangat toksik atau beracun, methylpelletierine, pseudopelletierine. Juga biji delima, daun dan bunganya telah dimanfaatkan sebagai obat oleh berbagai bangsa dan kebudayaan untuk berbagai keperluan.

Biji delima mempunyai khasiat antiradang sehingga sebagai obat antiradang dan obat mujarab untuk mengatasi rematik. Bunga delima dipakai untuk mengobati radang selaput lendir pada gusi. Dan bagi mereka yang bermasalah dengan kegemukan (obesitas), bagian tanaman ini bisa dijadikan alternatif untuk mengatasinya. Begitu juga kulit akar yang berkhasiat astringen bisa digunakan untuk mengobati diare, demam berulang, keputihan, dan mengatasi masalah berkeringant banyak. Sakit tenggorokan pun bisa diobati dengan berkumur dengan air rebusan kulit akar delima.

Sejak dulu ketenaran delima adalah sebagai obat manjur untuk mengobati berbagai gangguan pencernaan seperti mencret, diare, disentri. Ini disebabkan karena kandungan tanin yang tinggi dan mempunyai khasiat astringen, yaitu menyusutkan selaput lendir usus sehingga pengeluaran cairan diare berkurang. Sementara alkaloid pelletierine pada akarnya sangat membantu mengeluarkan cacing pita dan cacing gelang dari usus.

Manfaat delima sebagai obat tidak didasarkan pada pengalaman para pengobat tradisional. Beberapa penelitian ilmiah telah membuktikan manfaat tanaman ini. Penelitian Dr.Navarro dari Instituto Mexicano del Seguro Social, Meksiko, membuktikan bahwa ekstrak metanol yang terdapat pada kulit delima merupakan senyawa yang ampuh melawan bakteri Staphylloccus aureus, Escherichia coli. Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, dan Candida albicans yang menjadi biang kerok diare. Penelitian yang lain menunjukkan bahwa senyawa tanin yang terkandung dalam akar delima mampu menghalangi entamoeba histolytica, penyebab disentri amuba. Sedangkan senyawa yang diketahui ampuh melawan cacing pita tidak hanya tanin, tetapi juga dua senyawa alkaloida piperidina yang terdapat pada kulit batang delima, yaitu pelletierine dan pseudopelletierine.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tanin yang terkandung pada tanaman delima tidak hanyak aktif sebagai antibakteri saja, tetapi juga aktif melawan virus, antara lain virus penyebab penyakit cacar. Penelitian terbaru melaporkan bahwa delima dapat digunakan sebagai obat anti diabetes mellitus atau kencing manis. Jus delima yang telah difermentasi dan minyak yang diambil dari biji delima juga diketahui aktif sebagai antioksidan dan setara dengan teh hijau.


Untuk menjadi sehat alami tanpa bahan kimia makanlah berbagai buah secukupnya setiap hari demi kesehatan badan kita yang sangat berharga.



Related Post:

Mau berbagi pengalaman tentang Buah Sehat ...

Tidak ada komentar: